BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab satu ini, penulis akan menjelaskan tentang beberapa pokok bahasan yaitu, Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Penjelasan Istilah, dan Sistematika Penulisan
Latar Belakang Masalah
Sekolah Tinggi Teologi Baptis adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarkan Pendidikan Teologi bagi para teolog dan Pendidikan Agama Kristen bagi para guru. Dalam perjalanan waktu, Sekolah Tinggi Teologi sebagai Perguruan Tinggi Kristen menjalin kerjasama dengan Pembimas Kristen Jawa Barat guna melayani anak-anak sekolah yang tidak ada guru agama Kristen di sekolahnya baik SD, SMP maupun SMA, ini tertuang dalam MoU yang telah di tanda tangani.
Sebagai sebuah institusi yang dipilih pemerintah, Sekolah Tinggi Teologi Baptis Bandung, juga mempersiapkan pengajar-pengajar yang kompeten di bidangnya, tidak terkecuali Mahasiswa yang telah melalui tahapan untuk dapat mengajar di kelompok belajar tersebut.
Dalam perkembangannya, kelompok belajar yang diadakan di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Bandung mengalami pertumbuhan yang signifikan secara kuantitas, karena sekolah-sekolah di wilayah Bandung Timur mengirimkan siswanya untuk belajar di kelompok belajar di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Bandung.
Untuk dapat melayani peserta didik yang sangat tinggi animonya, pimpinan kelompok belajar di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Bandung memberlakukan kelas secara luring dan daring agar semua terfasilitasi, atau dengan kata lain kelas di adakan secara bergilir setiap minggunya.
Dalam pelaksanaannya ada hal-hal yang terjadi dalam pelaksanaannya, dimana peserta didik melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan dalam pembelajaran. Adapun hal yang di lakukan oleh peserta didik antara lain:
Jika kelas online:
- Mereka tidak fokus
- Sibuk bermain dengan keluarganya yang dirumah
- Sambil bermain game
Jika kelas on-site:
- Sibuk bicara dengan rekannya di kelas
- Keluar masuk ruang kelas
- Dan hal lainnya yang bisa di simpulkan kalau mereka tidak ada niat untuk belajar,
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan dan keberhasilan pendidikan, dibutuhkan suatu cara atau metode. Selain itu, faktor yang dapat mempengaruhi tercapainya pendidikan, adalah pengajar (dosen,guru), peserta didik (siswa) dan lingkungan belajar.
Era digital dengan segala kecanggihan teknologinya seolah berdampingan dengan metode pengajaran klasik. Meskipun begitu, Sudarwan Danim menyebutkan bahwa metode tradisional
Is this review helpful?
radio_button_uncheckedYes
Your review, profile name and photo will appear publicly in Google’s services. Your review must comply with the Google Workspace Marketplace Comment Guidelines and Review Policies. Learn More